Eramuslim.com – Islam al-Bayed, seorang warga Palestina berhasil menyelamatkan nyawa seorang perempuan dan tiga bocah Yahudi yang mengalami kecelakaan berat.
Associated Press mengabarkan Selasa (5/7/2016), Islam al-Bayed yang berusia 26 tahun itu menjadi simbol pahlawan. Lelaki Palestina yang pernah ditahan tujuh bulan karena melakukan aksi Intifadah itu, menyelamatkan sebuah keluarga Yahudi yang mobilnya terguling.
Islam al-Bayed menuturkan peristiwa yang terjadi pekan lalu. Sewaktu mengemudi mobil bersama istrinya, ia melihat sebuah mobil tiba-tiba terguling. “Bahan bakar membanjir di sekitar mobil itu,” kata al-Bayed. “Saya mendengar teriakan bocah dalam bahasa Hibrani. Hati saya tersentuh,” kata lelaki Palestina itu.
Tanpa berpikir panjang, ia menarik keluar seorang perempuan dan dua bocah dari dalam mobil agar terhindar dari ledakan. Demikian juga Miki Mark, pengemudi mobil yang nahas itu.
Sementara, istri al-Bayed, bekas perawat berupaya menghentikan pendarahan sambil mengontak ambulans Bulan Sabit Merah Palestina. Ketiganya diangkut ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, Miki Mark, Direktur Seminari Yahudi di wilayah penjajahan Zionis-Israel, tidak tertolong jiwanya.
Berita itu menimbulkan berbagai macam reaksi dari warga Palestina. Banyak di antaranya yang meminta al-Bayed seharusnya membiarkan para korban Yahudi itu. Tapi banyak pula yang memuji niat baiknya itu. “Saya adalah pengungsi Palestina. Keluarga saya pernah diusir dari rumah dan dibiarkan terlunta-lunta di kamp pengungsi,” kata Islam al-Bayed.
“Namun untuk kasus ini, saya cenderung mengutamakan sifat manusiawi dan saya akan tetap membantu mereka yang tertimpa kesusahan,” ujar Islam al-Bayed, bekas tahanan Israel itu. Belum ada pernyataan resmi dari pihak Zionis-Israel, kecuali dua bocah yang dibantunya. “Yang menolong kami adalah orang Arab!” tutur mereka kepada wartawan Zionis-Israel.(ts/inlh)