Pihak berwenang pendudukan Israel (IOA) pada Selasa kemarin (14/8) mencegah warga laki-laki dari Tepi Barat yang berada di bawah usia empat puluh tahun memasuki kota Yerusalem untuk menandai malam Lailatul-Qadr di Masjid Al-Aqsha.
Juru bicara polisi Israel mengatakan bahwa polisi akan meningkatkan kehadiran di kota suci dan hanya akan memungkinkan laki-laki berusia lebih dari empat puluh tahun untuk memasuki masjid, mencatat bahwa IOA akan memungkinkan anak-anak di bawah usia 12 tahun dan wanita, dari segala usia, untuk masuk masjid Al-Aqsha.
Dia menambahkan: “Ribuan polisi akan dikerahkan di seluruh bagian timur Yerusalem, termasuk gang-gang, titik persimpangan dan jalan menuju ke kota tersebut.”
Sementara itu, Direktur Wakaf Yerusalem, Syaikh Azzam al-Khatib, mengatakan kepada kantor berita Perancis AFP: “Kami berharap bahwa jumlah Muslim yang akan berbondong-bondong ke masjid al-Aqsha pada malam hari akan melebihi 300 ribu Muslim.”
Gerakan Islam di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948 meminta jamaah jumlah besar untuk memasuki masjid al-Aqsha pada malam kedua puluh tujuh Ramadhan.(fq/pic)