Warga Jalur Gaza memperingatakan badan PBB untuk urusan bantuan dan pengungsi Palestina, UNRWA, bahwa penghentian dan pengurangan bantuan yang dilakukan UNRWA pada saat ini dapat menimbulkan protes masal dari para pengungsi Palestina.
Sebelumnya pada hari minggu (06/10) kemarin, puluhan warga Palestina dan Front Pembebasan Palestina mengadakan aski unjuk rasa di depan markas UNRWA di kota Rafah, mereka menyatakan akan terus melakukan aksinya sampai hak-hak bantuan mereka kembali normal.
Dalam aksi yang berlangsung pada hari minggu kemarin, para warga Palestina mengecam penghentian dan pengurangan paket bantuan kepada mereka , dan memperingatkan akan adanya revolusi rakyat melawan badan PBB tersebut, jika kebijakan ini terus dijalankan.
Dalam sebuah orasinya, Khaled Mansour yang merupakan aktivis Front Pembebasan Palestina mengatakan bahwa ” UNRWA telah menghentikan bantuan kepada hampir 9500 warga miskin, tanpa ada alasan yang dapat dibenarkan.”
Mansour menambahkan, ” kami meminta UNRWA untuk segera mencabut keputusan yang sangat merugikan warga Palestina, dan segera mengadakan survey baru untuk mengukur garis kemiskinan yang sepadan dengan kondisi ekonomi dan sosial pengungsi Palestina di Jalur Gaza.”
Sekitar 9500 warga miskin di Jalur Gaza, memperoleh manfaat dari program bantuan pangan yang diberikan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, akan tetapi sejak tiga tahun lalu UNRWA telah melakukan pengurangan subsidi bantuan, dengan alasan kurangnya dana bantuan dari PBB. (shorouknews/Zhd)