Eramuslim.com – Perawat asal Palestina Razan Al-Najar tewas ditembus timah panas yang dilontarkan militer Zionis saat bertugas untuk menolong korban terluka dalam aksi demonstrasi yang berujung bentrok.
Kematian Razan Al-Najar sekaligus menandai ke-119 jumlah korban yang telah dibunuh tentara Zionis-Israel dalam aksi demonstrasi mingguan di Jalur Gaza. Wanita 21 tahun itu ditembak mati saat berlari menuju sebuah pagar yang diperkuat di kota Khan Younis saat menghampiri korban kekerasan.
Petugas medis di perbatasan Jalur Gaza sebagai saksi mata mengungkap, meskipun Razan telah mengatakan tangan, namun tentara Zionis-Israel memuntahkan peluru dari senapan hingga peluruh menembus dada Razan.
“Menggunakan seragam putih, dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar diberikan jalan, tapi tetap saja tentara Zionis-Israel menembaknya di bagian dada,” kata seorang saksi mata, kemarin.
Petugas medis yang bertugas di jalur Gaza mengungkapkan setidaknya 100 warga Palestina terluka akibat terkena tembakan saat melakukan aksi demonstrasi.
Sementara terkait penembakan perawat, seorang pejabat penjajah Zionis-Israel mengatakan jika penembak jitu militer hanya ditugasi untuk menembak orang-orang yang menimbulkan ancaman. Namun, kata ia, mungkin saja peluru yang dilepaskan memantul atau menembus tubuh target hingga mengenai korban lainnya.
Tewasnya Razan Al-Najar tak pelak mendapat tangisan dari keluarganya. Melalui pernyataan resmi, Menteri Kesehatan Gaza turut berkabung atas kepergian Najar dan menyebutnya sebagai seorang martir.
Seperti diketahui, warga Palestina tengah melakukan aksi ‘Great March of Return’ yang merupakan panggilan terhadap warga Palestina terkait hak akan kampung halaman mereka. Otoritas penjajah Zionis-Israel menganggap aksi yang digelar sejak 30 Maret itu merupakan upaya untuk menerobos tanah yang mereka rampas dari warga Palestina.
Meski demikian, pembantaian yang dilakukan militer Zionis-Israel terhadap warga Palestina telah mendapat kecaman terhadap dari dunia internasional. Namun, Zionis-Israel lantas menimpakan masalah jatuhnya korban luka dan jiwa kepada Hamas.
Belakangan, Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang berisi kecaman atas kekerasan yang dilakukan tentara Zionis-Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Senada dengan Zionis-Israel, AS juga menyalahkan Hamas atas aksi kekerasan yang terjadi di perbatasan Gaza.(kl/akt)