“Kami berfokus pada produk Palestina dan penemuan Palestina dari dalam pengepungan di Jalur Gaza, untuk menunjukkan penemuan ini kepada dunia,” kata Heba al-Hindi.
Dia telah menjual lusinan mesin ke supermarket, toko roti, dan restoran, dengan harga antara 550 hingga 1.500 dolar AS, tergantung pada teknologi yang digunakan.
Produk tersebut telah dipatenkan oleh Kementerian Ekonomi Palestina yang berbasis di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Pelanggan senang melihat “sesuatu yang baru sedang dikembangkan di Gaza,” kata Hindi.
Insinyur komputer Mohammad Natat, 23, mengatakan dia bangga menjadi bagian dari tim yang menciptakan mesin tersebut.
“Saya berkesempatan mengikuti karya ini dan berkreasi di bidang saya,” ujarnya. “Ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan.”
Sekitar setengah dari populasi Gaza tidak bekerja, dua pertiga dari mereka adalah kaum muda, menurut Bank Dunia, dan lebih dari dua pertiga penduduk bergantung pada bantuan kemanusiaan.(RMOL)