Eramuslim.com – Seorang pemukim ilegal Israel terkena ledakan sebuah alat peledak improvisasi (IED) saat pria tersebut berusaha menurunkan bendera Palestina.
Sebuah video yang beredar di berbagai platform media sosial menghebohkan dunia maya pada Minggu (21/04) setelah memperlihatkan seorang pria Israel menginjak ranjau darat usai mencoba menurunkan bendera Palestina di Tepi Barat.
Menurut para pengguna X (sebelumnya Twitter), video tersebut terjadi di pemukiman Kochav Hashachar yang diduduki di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, dan menunjukkan seorang pria Israel berjalan ke sebuah lapangan kosong di mana sebuah bendera Palestina berkibar dan dia mencoba menendangnya dengan keras sehingga memicu ledakan.
BREAKING: An Israeli settler gets ambushed as soon as he attempts to remove a Palestinian flag near the Kochav Hashachar colonial settlement east of Ramallah in the occupied West Bank. pic.twitter.com/QHf7nmW2T7
— Quds News Network (@QudsNen) April 21, 2024
Video tersebut berhenti segera setelah pria itu menendang bendera dan memicu ledakan. Belum ada informasi lebih lanjut apakah pemukim Israel itu tewas atau tidak.
Menurut Al Quds News, pria tersebut tidak mati, melainkan hanya menderita luka-luka. Perekam video, seorang perempuan, terdengar berteriak dalam bahasa Ibrani menyuarakan kemarahannya atas kehadiran bendera Palestina di wilayah yang diduduki Israel.
Warganet pendukung Palestina dan para pengguna internet memuji dan mengelu-elukan pihak yang bertanggung jawab memasang jebakan tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pihak atau siapa yang memasangnya.
Beberapa aktivis Palestina melaporkan bahwa penempatan ranjau darat tersebut mungkin diduga sebagai respon atas serangan Israel di Ramallah, Tepi Barat yang mengakibatkan terbakarnya puluhan rumah dan mobil, menembaki warga yang menyebabkan tewasnya seorang pemuda dan melukai puluhan lainnya.
Teknik yang digunakan disebut penyergapan bendera yang “mewujudkan konsep perlawanan Palestina yang mendalam dalam segala bentuknya, di mana bendera muncul sebagai simbol budaya, pengetahuan, dan pada saat yang sama digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan tanah dan martabat.
Sebagai upaya menghapus identitas Palestina, entitas Zionis Israel telah berulangkali menerbitkan aturan yang melarang pengibaran bendera Palestina.
(Hidayatullah)