Eramuslim ā Sebanyak 231 warga Palestina dilaporkan terluka dalam aksi perlawanan mengusir penjajah Zionis Israel diwilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza sepanjang hari Sabtu (9/12) kemarin, menyusul dimulainya Intifadhah Kebebasan al-Quds, sebagai protes atas keputusan Presiden Donlad Trump yang mengakui kota suci ketiga umat Islam sebagai ibukota penjajah Zionis Israel.
Bulan Sabit Merah (BSM) Palestina melaporkan bahwa timnya telah menangani sebanyak 231 warga Palestina yang terluka sepanjang hari Sabtu kemarin. Sebanyak 171 di antara di Tepi Barat dan 60 di Jalur Gaza.
Di antara korban yang terluka sebanyak 12 warga Palestina tertembak peluru organik, 24 terluka akibat tertembak peluru karet, dan 172 terkena tembak gas air mata hingga mengalami sesak nafas dan pingsan.
Di Tepi Barat, konfrontasi terjadi di sejumlah titik. Pasukan penjajah Zionis menyebar di seluruh wilayah Tepi Barat untuk menghadang aksi-aksi massa yang dilakukan warga yang mengekspresikan kemarahan mereka atas keputusan sepihak Trump.
Di kota Al Quds, 12 warga terluka setelah pasukan penjajah Zionis bertindak represif terhadap pawai di jalan Shalahuddin di Al Quds, dan 11 lainnya ditangkap pasukan penjajah Zionis.
Di Jalur Gaza, para pemuda Palestina kembali menggelorakan Intifadhah Kebebasan al-Quds di timur Jalur Gaza, sebagai protes atas keputusan Washington tersebut.