Biaya Zionis Israel Untuk Awasi Al Aqsha
Eramuslim – Zionis Israel Israel memutuskan untuk menyingkirkan pintu detektor logam yang ditempatkannya di pintu masuk Masjid Al-Aqsha di kota Al Quds. Aparat Zionis memilih menggantinya dengan alat pengawasan cerdas dan tak menonjol.
Hal ini diungkapkan Kabinet Israel, Selasa, (25/7). Kabinet mengatakan, mereka telah mengalokasikan dana sebesar 100 juta shekel atau sekitar 28 juta dolar AS (dalam rupiah berkisar Rp 373 miliar) untuk peralatan pengecekan cerdas menggantikan detektor logam.
Selain untuk membeli peralatan, dana tersebut juga akan digunakan untuk membiayai petugas polisi tambahan. Meski Israel menyingkirkan detektor logam di gerbang Masjid Al-Aqsha namun perangkat tersebut akan tetap tersimpan.
Penggalangan Dana Gaza Untuk Aqsha
Sementara disisi lain, ketegangan di Palestina masih terjadi hingga hari Selasa (25/7) meski pendeteksi logam di gerbang kompleks Al-Aqsha telah dicabut. Ini merupakan buntut dari berbagai kejadian sebelumnya.
Seorang warga Palestina yang tinggal di Gaza, Tahany Qasem mengatakan pada Republika bahwa ketegangan juga terjadi di Gaza. “Para pekerja di sini tidak digaji dan tidak ada listrik,” kata dia.
Gaza berjarak sekitar 78 km dari kompleks Al-Aqsha dan otoritas Israel tidak mengizinkan warga menjangkaunya. “Kami dilarang ke sana, jadi kami berusaha mengumpulkan dana untuk mengirim orang-orang dari tempat lain,” tambah Tahany.
Warga Palestina mengumpulkan uang dan mengirim warga Palestina lain yang bisa mencapai Al-Aqsha. Agar mereka bisa bergabung dengan saudara-saudara Muslim lainnya yang mempertahankan Al-Aqsha. Dana-dana itu dikumpulkan baik dari organisasi maupun per orangan.
Menurut Tahany, inilah puncaknya. Warga Palestina menolak inspeksi semacam ini. Otoritas Yordania pun mengecam keras karena tindakan ini merupakan upaya mengubah status quo. Israel tidak berhak menerapkan regulasi keamanan di sana.
“Karena masjid ini untuk Muslim dan ini adalah hak keagamaan kami,” kata Tahany. Setiap harinya, otoritas juga sering mengganggu para perempuan yang tinggal di dalam kompleks Al-Aqsha,”tegasnya. (Rol/Ram)