eramuslim.com – Desa Al-Araqeeb di Gurun Naqab, Palestina kembali dirobohkan oleh Israel. Ini sudah terjadi 215 kali sejak tahun 2010 dan empat kali pada tahun ini, menurut laman Middle East Monitor pada Senin (03/04).
Kebanyakan penduduk desa adalah perempuan dan anak-anak yang tinggal di rumah berbahan kayu dan plastik setelah penghancuran tahun lalu. Sekarang, tempat tinggal mereka kembali dihancurkan.
Penduduk asli Al-Araqeeb selalu kembali ke tempat asalnya setelah pemerintah Israel menghancurkan desanya. Mereka dengan tegas menentang tindakan pemerintah Israel yang mengusir mereka dari tanah mereka sendiri yang mereka tempati dari generasi ke generasi.
Sekitar 800 orang yang bermatapencaharian sebagai petani tinggal di Al-Araqeeb.
Meskipun penduduk desa telah memenangkan tindakan hukum untuk membuktikan hak lahan seluas 1.250 dunam, Israel tidak mengakui keberadaan desa ini.
Tidak diakui Israel
Zohcrot, sebuah organisasi aktivis Israel yang mencakup etnis Yahudi dan Arab, mengklaim bahwa Al-Araqeeb pertama kali dibangun pada masa Kesultanan Utsmaniyah, di atas tanah yang dibeli oleh penduduknya.
Organisasi lintas etnis ini menuduh bahwa pemerintah Israel telah mengusir penduduk desa tersebut untuk merebut kembali desa yang tidak diakui oleh Israel.
Al-Araqeeb bukanlah satu-satunya desa yang tidak diakui oleh Israel. Pemerintah juga tidak mengakui beberapa desa lain yang terletak di sekitar Al-Araqeeb, sebagian besar di Gurun Naqab.
(Sumber: Merdeka)