Uni Eropa: Kebijakan Israel Tidak Akan Biarkan Yerusalem Jadi Ibukota Palestina

Uni Eropa memperingatkan bahwa kebijakan Israel saat ini adalah tidak akan membiarkan wilayah Timur yang diduduki al-Quds (Yerusalem) untuk menjadi ibukota masa depan negara Palestina.

"Bila kecenderungan ini tidak berhenti sebagai suatu hal yang mendesak, prospek Yerusalem timur sebagai ibukota masa depan negara Palestina menjadi semakin tidak mungkin dan tidak bisa dijalankan," kata laporan tahunan Uni Eropa yang dilihat oleh AFP, Selasa kemarin (7/12).

"Hal ini pada gilirannya berakibat serius yang membahayakan peluang perdamaian yang berkelanjutan atas dasar dua negara, dengan Yerusalem sebagai ibukota masa depan mereka," tambah laporan itu.

Selain penyelesaian proyek, kebijakan Israel terhadap perencanaan dan pembongkaran dan penggusuran rumah warga Palestina terus memiliki "konsekuensi kemanusiaan yang serius," kata Uni Eropa.

Kebijakan tersebut menyebabkan Timur al-Quds menjadi semakin terisolasi dari bagian Tepi Barat yang diduduki, laporan itu memperingatkan.

Menolak untuk memperpanjang pembekuan pemukiman parsial, Israel telah menyetujui pembangunan lebih banyak lagi pemukim ilegal di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Al-Quds Timur.(fq/prtv)