Eramuslim – Seluruh distrik di Jalur Gaza mengumumkan kondisi darurat dan memutuskan mengurangi pelayanan sosial bagi masyarakat sebanyak 50 % untuk menghindari keterpurukan yang terus berlanjut akibat blockade pengepungan yang makin parah oleh penjajah Israel.
Kepala distrik Gaza, Nazar Hijazi dalam konferensi persnya menyatakan bahwa pihaknya akan menutup pantai Gaza secara total dan akan membuang limbah kesehatan ke laut, akibat ketidak mampuan sejumlah distrik memenuhi kebutuhan BBM karena berlanjutnya sangsi massal Zionis yang diterapkan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Hijazi menjelaskan bahwa listrik di Gaza mati dan tidak beroperasi selama 20 jam setiap harinya. “Bantuan luar negeri dan penadanaan sejumlah proyek telah berhenti. Terutama menyangkut pelayanan umum dan mendasar seperti penjualan bahan bakar, sektor kebersihan dan perbaikan, bea aktivasi,” ujar Hijazi.
Sebelumnya, sejumlah distrik telah mengumumkan menghentikan semua pelayanan mendasarnya dan kegiatanya, termasuk membayar gaji pegawai sebagian akibat ketidak mampuan dalam memberikan pelayanan minimal menyusul meningkatnya krisis dan melemahnya pemasukan distrik.
Hijazi mengatakan, kami sangat terpaksa mengurangi aktivitas kami hingga 50 %, hingga batas maksimal yang bisa kami lakukan. Bila kondisi ini terus berlangsung, dirinya mengkhawatirkan terhentinya semua pelayanan social secara total yang tentu akan berpengaruh pada seluruh aktivitas Gaza secara total juga.