Ulama Palestina Kecam Seruan Mengunjungi Al Aqsha Ditengah Cengkraman Penjajah Israel

masjid al aqshaGaza City, Sekjen OKI (Organisasi Kerjasama Islam) Iyad Amin Madani, Kamis (27/11) mengumumkan pemilihan kota Al-Quds sebagai kota tujuan wisata Islami tahun 2015, dan kota Qaunia di Turki tahun 2016 mendatang.

Madani menyebutkan keputusan penting ini telah diambil dalam rapat kordinasi para Menteri Pariwisata yang dipimpin langsung ketua OKI yang diselenggarakan di Jakarta 2-3 Juni lalu, dan memilih dua kota untuk wisata Islami setelah mempelajari sejumlah usulan dari negara-negara anggota OKI.

Dalam siaran resminya, OKI tengah menggodong sejumlah agenda baru untuk tahun (2016-2025 ) bekerjasama dengan segenap lembaga terkait, dan berharap bisa menghasilkan capaian yang direncanakan untuk memperkuat dinamika dan kemampuan OKI dalam menghadapi tantangan pembangunan modern.

Sebelumnya Presiden Turki, Thayep Rejep Erdogan, Ketua Komite Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan (COMCEC) membuka agenda pertemua kerja ke 30 di Istanbul, yang dihadiri Sekjen OKI dan para menteri terkait dari negara-negara anggota, dan pimpinan lembaga OKI.

Erdogan menjelaskan, sejumlah negara Islam telah membuat langkah besar selama beberapa tahun terakhir di bidang perdagangan dan pembangunan. Disebutkannya meski banyak perkembangan di bidang ekonomi namun masih membutuhkan dukungan dari para negara anggota, guna menghasilkan capaian ekonomi yang direncanakan.

ULAMA PALESTINA KECAM SERUAN UNTUK MENGUNJUNGI AL AQSA DITENGAH CENGKRAMAN PENJAJAH.

Ikatan Ulama Palestina mengecam seruan OKI (organisasi konferensi islam) yang mengajak umat islam untuk  mengunjungi Masjid Al Aqsha, karena menurut mereka, hal itu sama saja  melakukan yahudisasi bersama penjajah zionis, dan para ulama sepakat melarang kunjungan ini.

Dalam siaran persnya, Rabu kemarin, Ikatan Ulama Palestina mengatakan, “Seharusnya seruan pertama adalah untuk membebaskan Masjid Al Aqsha dan Palestina, untuk mendukung perjuangan warga Palestina di Al Quds, dan menggalang dukungan internasional untuk mengakhiri penjajahan zionis di Palestina.”

Para ulama menambahkan, kewajiban para ulama untuk menjelaskan hukum mengakui penjajahan atas bumi Palestina, Masjid Al Aqsha dan Al Quds, hukum melakukan normalisasi dengan penjajah yang mengklaim kendali atas kota Al Quds.”

Ikatan Ulama Palestina menganggap seruan Sekjen Organisasi konferensi Islam (OKI) Iyad Madani, sebagai seruan untuk melakukan yahudisasi  dan melayani kepentingan penjajah zionis, dengan menambah anggaran dan kekuatannya untuk memukul dan membunuh rakyat Palestina. Ikatan Ulama Palestina menyerukan supaya menghentikan seruan semacam ini.

Dalam kesempatan lain , KHATIB MASJID AL AQSA MENEGASKAN BAHWA MASJID AL AQSA ADALAH AQIDAH DAN TIDAK UNTUK DIRUNDINGKAN, Khatib Masjid al Aqsha, syeikh Yusuf Islim menyerukan kepada kaum muslimin untuk mengintensifkan kunjungan ke Masjid al Aqsha, shalat di dalamnya wajib bagi setiap muslim yang mampu dari warga al Quds dan kaum muslimin di Palestina.

Khatib mengatakan, “Kewajiban ini harus dijaga dengan bersiaga setiap hari di al Aqsha, shalat berdzikir, membaca al Qur’an dan mencari ilmu.

Khatib menyebutkan, UU internasional modern mencatat kewajiban melindungi tempat suci, tempat ibadah dan warisan sejarah setiap bangsa. DK PBB dtelah menerbitkan keputusan nomor 15 September 99 bahwa penghancuran dan penodaan tempat suci dan situs keagamaan di kota al Quds sebagai kejahatan, provokasi hal serupa mangancam keamanan dan perdamaian internasional.

Khatib mengutuk keras klaim rabi zionis bahwa Masjid al Aqsha adanya di Makkah, dan al Quran tak menyebutkan al Quds dan Masjid al Aqsha.

MUFTI AL QUDS MENGECAM  ISRAEL YANG KORBANKAN AL AQSA UNTUK KEPENTINGAN PEMILU, Mufti al Quds dan wilayah Palestina, syeikh Muhammad Husain mengatakan, “Masjid al Aqsha akan dijadikan target untuk mendulang suara pada pemilu zionis, guna memuaskan keinginan sayap kanan ekstimis zionis.”

Dalam rilis yang diterima Pusat Informasi Palestina, Kamis (11/12) syeikh Husain menyebutkan, serbuan gerombolan zionis ke al Aqsha bersamaan dengan agenda pemilu zionis.

Mufti al Quds mengingatkan dampak buruk yang akan menimpa kawasan, akibat eskalasi zionis terhadap Masjid al Aqsha, serbuan hamper setiap hari oleh gerombolan pemukim yahudi, para ahli arkeologi dan pejabat keamanan zionis, yang menamakan diri sebagai Aliansi Organisasi Kuil, dengan pengawalan ketat pasukan zionis.

Warga al Quds menyerukan kepada kaum muslimin di kawasan untuk mengintensifkan kehadiran di al Aqsha, memperkuat eksistensi dan melindungi al Aqsha, dari kejahatan dan pelanggaran zionis.

Mufti menegaskan komitmen bangsa Palestina terhadap masjid mereka, meski membutuhkan harga mahal dan pengorbanan besar, sampai Allah mewariskannya.

Tokoh Palestina: Pertempuran Tak Akan Berakhir Sampai Al-Quds Dibebaskan, Sejumlah tokoh Palestina mengingatkan penjajah zionis supaya menghormati Masjidil Aqsha, dan menjauhkan diri dari Al-Aqsha yang bisa memicu Intifadah Palestina ke 3.

Hal itu disampaikan para tokoh Palestina dalam siaran persnya yang digags Lembaga Tinggi Islam dengan tema “Kondisi Al-Aqsha masih mencekam akibat pelanggaran zionis di Al-Quds.”

Syeikh Ikrimah Shabri, Ketua Lembaga Tinggi Islam mengatakan, di antara penyebab kondisi genting adalah tindakan represif zionis di kota Al-Quds. Pihak yang menginginkan stabilitas di Al-Quds harus menghilangkan pelanggaran yang dilakukan penjajah zionis.

Syeikh Shabri menegaskan, warga Al-Quds memiliki hak untuk hidup mulia dan berpegang kepada Aqidah, serta melindungi Masjidil Aqsha dan Al-Quds.

Tindakan tangah besi yang dipakai penjajah zionis tak akan menciptakan ketenangan maupun stabilitas.

Sementara itu wakil ketua gerakan Islam di Palestina 48, syeikh Kamal Khatib menegaskan, pertempuan besar di Al-Quds telah dimulai, dan tak akan berakhir kecuali setelah terealisirnya janji Allah bahwa Al-Quds akan dibebaskan dari cengkraman penjajah zionis//RadioSP Jalur Gaza-Abdullah Onim