Malang benar nasib Tzipi Livni. Partainya memenangkan pemilu Israel 2009 dua bulan kemarin, tapi akhirnya harus menjadi partai oposisi akibat manuver Benjamin Netanyahu yang menggamit Ehud Barak, dan Avigdor Lieberman. Kemarin (31/3) Livni memberikan komentar pertamanya kepada pemerintahan baru di negerinya itu.
"Pemerintah Israel sekarang tidak lebih dari pemerintahan yang busung, hanya dipenuhi dengan para menteri yang punya portofolio tak jelas!" ujar Livni pedas, "Pemerintah ini akan menjadi beban finansial bagi masyarakat Israel."
Pernyataan Livni ini tentu saja tidak hanya asal saja. Ia mendasarkannya pada banyak hal di masa lalu, terutama ketika periode pertama Netanyahu mendasar. Misalnya saja, menurut Livni, Netanyahu tidak pernah sekalipun memenuhi janjinya kepada publik Israel. Kemudian, Lieberman, pimpinan partai Yisrael Beitenu, masih berada dalam interogasi kepolisian.
Kontan, Livni pun menyulut komentar dari orang-orang yang ia sebutkan tidak becus itu. Pernyataan yang pahit buat Partai Likud, yang dipimpin Netanyahu, dan para pemimpin partai yang sekarang menjadi mitra koalisinya, seperti menteri keuangan yang baru.
Tapi, justru yang menyambut kritikan dari Livni itu, tak lain adalah Ehud Olmert langsung memberikan reaksi. Walau tidak secara langsung menyebutkan nama, Olmert banyak menyinggung soal kempimpinan Livni sebelumnya sebagai menteri luar negeri Israel. Padahal, Olmert dan Livni, sama-sama dari Partai Kadima.
Livni dianggap tidak mampu menyelesaikan urusan Operasi Cast Lead di Gaza sekaligus terlalu lunak terhadap Hamas. "Saya pun telah melakukan segala cara agar Gilad Schalit bisa dibebaskan," ujarnya menyitir kasus Schalit yang tak kunjung selesai ditangani oleh Livni.
Olmert pun tak lupa membela para prajurit Israel yang kini tengah dikecam seluruh dunia, karena berbuat amoral dan tak punya nurani selama melakukan peperangan di Gaza. (sa/jp)