Eramuslim – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah masalah terbesar dalam proses perdamaian konflik Zionis Israel-Palestina. Netanyahu dinilai Trump sebagai salah seorang yang sulit untuk dibujuk.
“Kedua pemimpin Israel dan Palestina bermasalah; Namun, Netanyahu adalah masalah yang terbesar,” ujar Presiden AS Donald Trump dalam sebuah pertemuan bulan lalu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dikutip surat kabar Haaretz.
Pertemuan itu terjadi di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, belum lama ini. Menurut enam diplomat Barat dan satu mantan pejabat senior Israel, setengah pembicaraan dari pertemuan tersebut membahas masalah Zionis Israel-Palestina.
Trump mengatakan Guterres mengenai pandangannya terkait proses perdamaian di Timur Tengah. Trump menyebut Otoritas Palestina Presiden Mahmoud Abbas sudah sangat tua dan membutuhkan warisan untuk ditinggalkan. Sementara sebaliknya, Netanyahu adalah orang yang sulit untuk dibujuk.
Sebelum berbicara dengan Gutteres, Trump telah bertemu Netanyahu di acara yang sama. Trump mengejutkan Netanyahu dalam konferensi pers bersama karena memusatkan fokus pembicaraan pada konflik Zionis Israel-Palestina.
Netanyahu mengatakan, meski Trump memberi perhatian terhadap masalah negaranya dengan Palestina di depan media, namun hal itu bukan topik utama yang dibicarakan keduanya. Sebelumnya, Netanyahu dan stafnya berulang kali menekankan bahwa pertemuannya dengan Trump di New York akan berfokus pada isu nuklir Iran. (Rol/Ram)