“Harga BBM turun, kini salurkanlah dana untuk Palestina”, “sumbangkan dana untuk Palestina, walau hanya 100 real.” Itu contoh teks SMS yang kini banyak beredar di handphone masyarakat Saudi Arabia. Teks SMS yang mendorong masyarakat memberi bantuan kepada Palestina, juga dilakukan di sejumlah situs internet dan siaran radio, terlebih lembaga dan yayasan-yayasan sosial.
Ada pula bunyi SMS yang mengajak pemboikotan produk Barat. “Ayo boikot produk negara yang memblokade keluarga kita di Palestina,” demikian salah satu bunyi SMS tersebut. Di sejumlah situs internet Saudi, juga terdapat banyak keterangan yang menganjurkan dukungan untuk Palestina dengan tanda tangan para ulama yang banyak. Dalam seruan itu ditegaskan, “Pemerintah dan masyarakat Muslim wajib membantu saudara mereka di Palestina agar Muslim Palestina tidak lagi tergantung dengan musuh mereka.”
Sejumlah forum seminar juga menjadi ajang penggalangan donasi untuk Palestina. Beberapa waktu lalu sebuah seminar dengan tema “Pemboikotan Paksa atas Hamas”, berhasil mengumpulkan uang sosial sebesar 4 juta dolar.
Seperti diketahui, PM Palestina Ismail Haniyah telah mengajak seluruh Muslim Palestina untuk turun ke jalan jalan di Ramallah untuk menyatakan dukungannya pada pemerintah Palestina. Juga menolak pengepungan ekonomi yang diterapkan atas bangsa Palestina.
Aksi penggalangan dana juga dikumandangkan oleh Husam Izzuddin, Kepala Pusat Informasi di Ighotsah Islamiyah Alamiyah, sebuah lembaga sosial Islam Internasional, menyerukan ke seluruh organisasi dan LSM di dunia untuk mengkoordinir bantuan luas untuk penyaluran dana ke Palestina. “Kami menyerukan kepada seluruh karyawan, orang-orang kaya, untuk menyumbangkan dana ke Palestina sebatas kemampuan mereka. Waktu-waktu kritis adalah saat-saat yang bisa memunculkan potensi seseorang yang asli. Tak mungkin dibayangkan jika kita duduk di kursi saja dan melihat penderitaan sehari-hari dialami oleh bangsa Palestina,” katanya.
Ia mengkritik sejumlah lembaga di negara-negara Arab yang telah mengeluarkan dana jutaan dolar untuk membayar pemain bola. Tapi lalai untuk menolong Paleestina. “Tidak masuk akal bila kita mampu menyewa pemain bola dengan jutaan dolar, sementara saudara-saudara kita di Palestina dicekik oleh krisis dari berbagai segi. Harus ada prioritas bagi seorang muslim dalam menyalurkan hartanya yang akan ditanya pada hari kiamat.” Seruan membantu Palestina bukan hanya untuk kaum kaya saja, tapi juga untuk kaum miskin, yang bisa membantu mereka dengan do’a dan memohon kepada Allah agar saudara-saudara yang miskin diberi kemudahan oleh Allah untuk lepas dari permasalahan mereka.(na-str/iol)