Penguasa penjajah Israel membebaskan tiga pemimpin Islam dari Tepi Barat, sesudah mereka dijebloskan ke dalam penjara Israel. Saleh al-Aruri, pemimpin Islam terkemuka, dan mantan pejuang di wilayah Ramallah, dibebaskan dari penjara sesudah mendekam selama 33 bulan. Pembebasan ini dalam rangka menciptakan kesatuan antara Hamas-Fatah.
Aruri ditangkap tak lama, sesudah ia melakukan konferensi pers, 24 Februari 2007, yang berusaha mengakhiri perbedaan antara Hamas dengan Fatah. Aruri yang dipenjara di gurun Negev itu, dibebaskan atas perintah Mahkamah Agung, dan bertujuan untuk membangun kembali hubungan Hamas dengan Fatah, yang terus memburuk, terutama di wilayah Tepi Barat.
Aruri yang sudah berjuang lebih 14 tahun bersama dengan Hamas, dan mempunyai hubungan dengan sayap militer gerakan Hamas. Sheikh Aruri (44), merupakan tokoh yang sangat dihormati di wilayah pendudukan Tepi Barat. Ini hanya taktik Israel, yang ingin meredam pecah Inftifadah, yang sudah menyeruak di Jerusalem, menghadapi penjajah Zionis-Israel.
Tokoh Hamas di Tepi Barat ini, menurut berita di dapat dari sumber-sumber yang dekat dengan Otoritas Palestina, Arusi diizinkan meninggalkan Tepi Barat, bersama dengan anak dan isterinya serta ibunya, selama tiga tahun untuk belajar dan menyelesaikan doktornya. Aruri mendapatkan gelar sarjana di Universitas Hebron di tahun 1980.
Tokoh yang kedua dibebaskan Israel, Rabu kemarin, dari penjara Zionis Israel, Khalid Tafesh, yang menjadi anggaota parlemen dari Bethlehem. Tafesh ditangkap bersama dengan puluhan aktivis Hamas lainnya, 19 Maret 2009. Sesudah gagalnya perundingan antara Hamas dengan Israel. Gagalnya perundingan itu, karena Israel menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk membebaskan para tahanan Palestina, yang seperti dicantumkan dalam daftar yang telah dibuat oleh Hamas.
Penangkapan Tafesh ini, berkaitan dengan usaha-usaha pembebasan Gilad Shalid, yang sudah lebih tiga tahun ditangkap pejuang Hamas, dan sekarang masih berada dalam tangan Hamas. Tuntutan Hamas agar Israel membebaskan semua tahanan Palestina,yang terlibat perjuangan yang telah di tahan sejak tahun 2006 oleh Israel.
Tokoh lainnya yang dibebaskan adalah Shaker Hasan Amara, yang juga di tahan sejak 19 Maret 2009. Penangkapan Shaker ini, tak lain, sebuah tekanan yang dijalankan Israel kepada Hamas, agar membebaskan Kopral Gilad Shalid dibebaskan.
Sampai sekarang masih ribuan orang Palestina yang hidup dipenjara-penjara Israel,yang tidak jelas nasib mereka. Termasuk tiga orang menteri yang menjadi anggota kabinet, yang sekarang masih di penjara Zionis Israel, yaitu Wasfi Kabaha, Issa al Jabari dan Nayef Rajoub. (m/fic)