Pemerintah Turki berencana membangun sebuah rumah sakit di wilayah Jalur Gaza, setelah mendapatkan izin resmi dari pemerintah Israel untuk transit bahan bangunan dan peralatan pembangunan rumah sakit.
Menurut sejumlah pengamat Timur Tengah bahwa izin yang diberikan Israel mengindikasikan kemungkinan perbaikan hubungan antara pemerintah Tel Aviv dengan Ankara yang didukung Amerika Serikat sejak tahun 2013 lalu.
Hubungan antara dua mantan sekutu Amerika di wilayah Timur Tengah ini memburuk pada tahun 2010 setelah pasukan Israel mengambil alih kapal bantuan Turki yang sedang dalam perjalanan ke Gaza, sejumlah warga Turki tewas dalam penyergapan tersebut.
Perlu diketahui bahwa sejak blokade terhadap Gaza tahun 2006 lalu, pemerintah Israel membatasi impor bahan bakar dan bahan bangunan. Turki sendiri mulai membangun rumah sakit di Jalur Gaza pada tahun 2011 menggunakan bahan yang diselundupkan melalui terowongan Gaza.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon telah menyetujui permintaan Turki untuk pengiriman bahan bangunan dan peralatan melalui pintu perlintasan Israel ke Jalur Gaza.
Nantinya rumah sakit ini akan dikelola oleh para dokter Turki dan Palestina.
Izin transit bahan bangunan dan peralatan tidak dapat dilakukan melalui perbatasan Rafah di Mesir, ini dikarenakan pemerintah Ankara tidak mau mengakui pemerintah interim Mesir yang kini di pegang oleh kubu militer. (Skynewsarabia/Ram)