Semua gadis Yahudi selalu ingin tinggal di Turki. Impian mereka adalah bisa menikah di Sinagog terkenal Neveh Shaleom yang berada di Istanbul.
"Tempat yang indah," ujar Sheila, seorang gadis Yahudi. "Tapi saya dan tunangan saya tak mungkin lagi menikah di sana. Ketika ibu saya pergi ke kantor kementerian di Istanbul untuk mengambil berkas-berkas pernikahan, mereka sama sekali tidak menolongnya. Itu karena ibu saya seorang Yahudi. Sekarang situasinya menjadi tak terkontrol."
Sheila melanjutkan, "Semuanya menjadi buruk. Semua toko di Istanbul memasang banner ‘Yahudi Tak Boleh Masuk, Anjing Boleh.’ Anda semua bisa membayangkan bagaimana perasaan orang Yahudi sekarang ini. Gerakan anti-Yahudi di Turki mencapai tahap paling parah sepanjang sejarah."
Sheila tidak sendiri. Nathalie, seorang imigran Yahudi yang berada di Istanbul juga merasakan hal yang sama. "Sekarang, rakyat Turki bukan hanya menentang Israel, tapi juga semua bangsa Yahudi. Semuanya ini tidak masuk akal."
Pemerintah Israel sebenarnya sudah membuat pernyataan agar orang Yahudi yang menetap di Turki untuk segera kembali ke Israel. Tapi seruan ini ditolak mentah-mentah oleh banyak kaum Yahudi. "Saya katakan yang sejujurnya, saya sangat mencintai Turki. Siapapun tidak akan pernah bisa membuat saya meninggalkan Turki, walaupun saya dibayar mahal." ujar Itzik Bahar, Yahudi yang tinggal di Istanbul sejak tahun 1948. "Sekarang kami tengah hidup dalam suasana teror yang kami buat sendiri." (sa/jp)