Sandera calon tentara Israel, akhirnya tak tertolong. Pihak keamanan Israel menyebutkan bahwa mereka telah menemukan jenazah yang diduga warga Israel bernama Elyaho Asyre (18).
Beberapa hari sebelumnya Dewan Perlawanan Rakyat mengaku telah berhasil menangkap seorang warga Israel yang menjalani pendidikan militer di Tepi Barat.
Sementara Brigade Nasher Shalahuddin juga sudah menegaskan bahwa pihaknya memang telah membunuh tawanannya. “Kami Brigade Nashir Shalahuddin, menyatakan bahwa kami telah mengambil keputusan untuk menghukum mati serdadu Israel Elyaho Asyre setelah pasukan Israel menolak permintaan yang kami sampaikan kepada mereka,” tulis Brigade Nasher dalam pernyataan sikapnya.
Lebih lanjut mereka mengatakan, “Seluruh serdadu penjajah Zionis Israel adalah target penculikan Kami. Kami telah mengintruksikan seluruh mujahidin kami untuk melakukan penculikan tentara dan perampok Yahudi untuk ditukar dengan tawanan Palestina di penjara Israel.”
Masalah penculikan serdadu Israel, adalah kebanggaan bagi rakyat Palestina. Dan sikap Israel yang membalas dengan penangkapan terhadap para tokoh Palestina semakin menegaskan kegagalan Israel menyelamatkan serdadu mereka.
Abu Ubair, tokoh parlemen Palestina mengatakan, hendaknya PM Israel tidak membuang-buang waktu dengan tidak segera merespon tuntutan sayap militer pejuang Palestina karena itu telah menyebabkan kematian serdadunya. Ia juga menegaskan, “Semua upaya peperangan yang dilakukan musuh Zionis Israel tidak akan berhasil dan akan gagal. Penyerangan Ghaza justru akan menyebabkan kami lebih banyak menculik mereka dan membunuh mereka. Sebagaimana segala sesuatunya yang kami persiapkan.”
Wakil PM Palestina, Muna Manshur atau Umu Bakr, mengatakan bahwa penculikan massal yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Palestina dari jajaran pemerintahan yang berada di bawah Hamas, makin memperkuat dukungan rakyat untuk tidak meninggalkan pemerintah mereka melawan Israel. “Tidak ada undang undang apapun bagi Israel untuk melakukan penculikan massal seperti ini. Terlebih para tokoh pemimpin kami itu sama sekali tidak memiliki ajudan dan pengawal.”
Lebih lanjut ia mengatakan, “Aksi penangkapan massal ini makin menambah kekokohan dan kuatnya tekad kami melanjutkan perjuangan. Kami meminta masyarakat dunia yang peduli dengan demokrasi untuk serius membela Palestina melawan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.”(na-str/pic,iol)