Juru bicara militer Zionis Israel mengakui bahwa mereka telah menembak seorang bocah Palestina di Kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat, karena bocah itu diyakini bersenjata saat ia menenteng mainan yang mirip senapan.
Ditambahkan juru bicara itu bahwa para tentara Israel mengklaim telah melihat beberapa orang pria bersenjata yang menembak salah seorang dari mereka. Namun kemudian, imbuh juru bicara itu, diketahui bahwa ternyata sejumlah pria itu hanyalah seorang anak yang tengah menenteng mainan yang mirip senapan.
Sementara keterangan yang diberikan seorang pejabat medis di Al-Khalil menyatakan, pria yang ditembak Israel itu ternyata seorang remaja yang masih berusia 15 tahun. Sejumlah sumber media Palestina melansir bahwa remaja itu bernama Ahmad Abdul Muhsin Iskafi.
Seperti diketahui, penjajah Israel masih terus melancarkan serangan terhadap kota-kota di Tepi Barat. Mereka beralasan bahwa operasi penyerangan itu untuk memburu para militan yang kerap melakukan serangan terhadap pemukiman-pemukiman Yahudi.
Atas serangan Israel yang tanpa henti itu, pada Juli ini saja tercatat 11 dari 38 syahid adalah anak-anak Palestina. Adapun jumlah anak-anak Palestina yang syahid sejak Intifadhah Palestina meletus berjumlah 925.
Ghaza Kondusif
Sementara terkait dibebaskannya wartawan BBC Alan Johnston yang diculik sejak bulan Maret lalu di Ghaza oleh Tentara Islam, petinggi Hamas di Damaskus Khalid Mishal menilai bahwa hal itu bukti bahwa Hamas telah kembali memulihkan keamanan di Ghaza.
Lebih lanjut Mishal menjelaskan, dibebaskannya wartawan BBC itu juga membuktikan bahwa Hamas berhasil menutup agenda yang telah mencoreng bangsa Palestina. Mishal menegaskan bahwa pembebasan itu merupakan buah dari upaya Hamas selama berbulan-bulan.(ilyas/im)