Tentara Zionis Tembak Jemaah Salat Jumat di Masjidil Aqsa di Tengah Gencatan Senjata

Israel menduduki Yerusalem Timur sejak perang Timur Tengah pada 1967 dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kota, langkah yang tak diakui mayoritas komunitas internasional.

Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara independen di masa depan.

Gencatan Senjata Israel dan PalestinaSebelumnya, Hamas dan Palestina mulai memberlakukan gencatan senjata, mengakhiri 11 hari pertempuran kedua pihak yang telah menewaskan lebih dari 250 orang, sebagian besar di Gaza.

Warga Palestina tumpah ke jalan-jalan di Gaza tak lama setelah gencatan senjata dimulai, sementara Hamas memperingatkan mereka tetap berwaspada.

Baik Israel dan Hamas sama-sama mengeklaim kemenangan dalam konflik ini.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan gencatan senjata merupakan “peluang sesungguhnya” untuk mencapai kemajuan.

Tak lama setelah gencatan senjata berlaku pada pukul 02:00 pada Jumat (05:00 WIB), banyak warga turun ke jalan-jalan dengan mobil ataupun berjalan kaki untuk merayakan.

Di Gaza, pengemudi membunyikan klakson sementara pengeras suara dari masjid-masjid meneriakkan “kemenangan kelompok perlawanan.”

Militer Israel mengatakan mereka mencabut pembatasan darurat di seluruh wilayah.

Kabinet Israel membenarkan bahwa sudah dikeluarkan keputusan untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hamas.

Korban Terbanyak di GazaPertempuran pecah pada 10 Mei lalu setelah ketegangan Israel-Palestina selama berminggu-minggu di daerah yang diduduki Yerusalem Timur, yang berujung pada bentrokan di Masjid al-Aqsa.