Pasukan Zionis Israel melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang sedang berunjuk rasa di perbatasan Karni, yang memisahkan wilayah Israel dengan Jalur Ghaza. Akibat insiden penembakan itu, seorang warga Palestina gugur dan 17 orang lainnya luka-luka.
Pada Kamis (22/5) sekitar 2.000 warga Palestina berunjuk rasa, memprotes blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah Jalur Ghaza. Aksi unjuk rasa yang semula berlangsung damai, menjadi kacau ketika tentara-tentara Zionis di perbatasan melepaskan tembakan.
Menurut keterangan seorang petugas kesehatan di Ghaza bernama Muawiya Hassanein, satu orang pengunjuk rasa yang gugur oleh timah panas senjata Israel adalah seorang lelaki berusia 22 tahun. Di antara korban luka, terdapat tiga remaja berusia antara 12 dan 15 tahun, serta satu orang dalam kondisi kritis.
Laporan koresponden al-Jazeera menyebutkan, aksi unjuk rasa itu dilakukan atas seruan Hamas, karena perbatasan Karni merupakan perbatasan yang penting di Ghaza sebagai pintu gerbang lalu lintas bantuan dan perdagangan. Akibat blokade perbatasan yang dilakukan Israel, warga Palestina banyak yang tidak bisa berdagang.
Insiden penembakan oleh tentara Zionis di perbatasan Karni terjadi beberapa jam setelah insiden serangan bom mobil di perbatasan Erez. Jihad Islam mengklaim serangan tersebut atas kerjasama dengan sayap militer Fatah, Brigade Martir al-Aqsa.
Dari sisi kelompok pejuang Palestina, serangan di perbatasan Erez bukan serangan yang sukses karena tidak menimbulkan kerugian yang berarti bagi pihak Israel. Koresponden al-Jazeera mengatakan, serangan-serangan ke perbatasan nampaknya menjadi strategi baru para pejuang Palestina.
Hamas dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel, mensyaratkan pembukaan kembali semua perbatasan di Jalur Ghaza. Namun persyaratan itu tak digubris Israel.
Tak lama setelah serangan bom bunuh diri di perbatasan Erez, pasukan Zionis Israel menyerbu sebuah desa di Ghaza Tengah. Sumber medis dan Hamas mengatakan, dalam serangan itu tentara Zionis menembak mati seorang warga Palestina berusia 63 tahun. (ln/aljz)