Tentara Israel pada hari Jum’at (20/9) telah menyerang beberapa diplomat Eropa dan menahan sebuah truk yang membawa tenda dan barang bantuan menuju Palestina untuk membantu rumah-rumah yang telah dihancurkan pada pekan lalu di Tepi barat.
Para tentara melemparkan granat setrum (granat Kejut) pada sekelompok diplomat, relawan sosial dan warga setempat. Marion Castenj, Diplomat Prancis mengatakan, bahwa dirinya dipaksa keluar dari truk lalu para tentara mendorongnya ke tanah tanpa peduli kekebalan diplomatik yang ia miliki, ia menambahkan,” jadi beginilah cara menghormati hukum Internsional disini.” Katanya.
Penduduk setempat mengatakan bahwa Khirbet Makhul adalah rumah bagi 120 orang, sebelum tentara Israel menghancurkan rumah mereka pada senin lalu. Hal tersebut setelah mahkamah agung Isael memutuskan bahwa para penduduk tidak memiliki izin pembangunan rumah.
Meskipun rumah mereka telah dihancurkan warga tetap menolak untuk meninggalkan tanah mereka, dimana mereka mengatakan bahwa nenek moyang mereka dan beberapa generasi sebelumnya telah tinggal disana sebelumnya.
Tentara Israel juga mencegah komite Internasional Palang Merah dalam memberikan batuan kepada warga pada kamis lalu. Meskipun beberapa anggota palang merah telah mempau mendirikan beberapa tenda namun tentara kemudian memaksa mereka untuk mencabutnya kembali.
Menurut PBB Khirbet Makhul adalah desa ketiga di Tepi barat yang “dihapus” oleh Israel sejak Agustus lalu. (hr/ist)