Terjadi ledakan di bus angkutan umum di kota Israel, Tel Aviv pada hari Rabu, sedikitnya melukai 21 orang. pasukan Al-Aqsa gerakan Fatah Palestina, diklaim yang bertanggung jawab atas serangan itu.
wartawan Sky News di Yerusalem mengatakan ledakan terjadi di King David Street di Tel Aviv, dekat kompleks Kementerian Pertahanan. Polisi Israel mengatakan serangan itu disebabkan oleh “aksi teroris”.
pasukan Al aqsa mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pemboman itu terjadi selama pertemuan Menlu AS Hillary Clinton dengan “forum tiga menteri” yang disebut dalam pemerintah Israel, yang mencakup Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak, dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman.
Media mengutip polisi Israel mengatakan dua orang melemparkan dua alat peledak di dalam bus sebelum Aherba, dan kemudian polisi menangkap tersangka kemudian menahan mereka. Polisi menemukan keberadaan perangkat peledak lain di sekitar ledakan pertama.
saluran tv lain di Israel mengabarkan bahwa polisi sedang mencari tersangka, sebagian besar perempuan, karena mereka yang meletakkan bom itu di bus sebelum melarikan diri. Saluran ini menunjukkan bahwa tersangka diyakini membawa sabuk peledak.
Ledakan itu terjadi di sebuah tempat yang tidak jauh dari markas Staf Umum tentara Israel. Juru bicara polisi Israel Luba Sumeria menyatakan kasus ini sedang di selidiki.
Di jalan-jalan Gaza banyak terlihat “sukacita yang besar” dengan kabar pengeboman tersebut, di mana beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan untuk mengekspresikan sukacita dengan kejadian itu, dan memberikan dukungan lewat pengeras suara di masjid-masjid dan di jalan-jalan.