Eramuslim – Meskipun kehilangan kedua kakinya dalam serangan udara Israel di Gaza pada 2008, Abu Sureyya mengikuti aksi demonstrasi setiap hari untuk mendukung Yerusalem, ujar saksi mata.
Keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dijawab dengan protes di seluruh Palestina. Selama aksi demonstrasi, Israel terus menggunakan peluru plastik dan gas air mata.
Dalam video yang diunggah peserta aksi, Abu Sureyya menegaskan tak akan menyerahkan tanah Palestina walau dirinya cacat.
“Saya datang untuk memberikan pesan kepada tentara Israel bahwa ini adalah tanah kami, tanah ini adalah tanah kami, kami tidak akan memberikannya atas keputusan Trump dan kami akan melanjutkan demonstrasi di sini,” kata Abu Sureyya.
“Kami menantang tentara Israel, bangsa Palestina adalah orang-orang pemberani,” tambah dia.
Rabu lalu, Trump mengumumkan keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.
Perubahan kebijakan Timur Tengah AS telah memicu gelombang demonstrasi di wilayah Palestina dan negara Muslim.
Pertemuan luar biasa yang diadakan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina, merespon klaim sepihak Trump itu.
Yerusalem tetap menjadi pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang mengharapkan Yerusalem Timur — saat ini masih diduduki Israel — menjadi ibu kota negaranya kelak.
Dalam pengumumannya pekan lalu, Trump menekankan batas kedaulatan Israel di Yerusalem harus diputuskan oleh kedua belah pihak. (Aa/Ram)