Taliban Afghanistan pada hari Selasa kemarin menyangkal tuduhan yang dialamatkan kepada mereka bahwa mereka bersembunyi dan berlindung di antara warga sipil ketika melakukan serangan kepada pasukan kafir dan menolak klaim bahwa mayoritas pejuang-pejuang mereka adalah orang asing.
"Kami tidak pernah memasukkan warga sipil dalam bahaya,akan tetapi justru kami berjuang untuk melindungi martabat dan kemerdekaan mereka," kata Qari Yusuf Ahmadi salah seorang juru bicara Taliban dalam sebuah percakapan melalui telepon dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Menuru para pejabat Afghanistan, bahwa pesawat tempur tentara kafir Amerika telah menyebabkan terjadinya korban dari warga sipil di provinsi Farah pada awal Mei lalu, menewaskan 140 warga sipil, 93 dari mereka adalah anak-anak.
Pejabat AS mengklaim bahwa Taliban telah sengaja bersembunyi di antara warga setempat sehingga menyebabkan warga dalam kondisi bahaya, namun Ahmadi mengatakan bahwa pejuang mereka telah lama tidak berada di wilayah tersebut sewaktu serangan terjadi.
"Pada hari itu pejuang Taliban berhasil menewaskan beberapa tentara asing yang kemudian mereka malah membalas dengan membantai warga sipil." Justru kami seharusnya yang bertanya, mengapa mereka membunuh warga sipil sedangkan selama pemboman berlangsung satu pun tidak ada pejuang Taliban disana, kata Ahmadi menambahkan.
Ahmadi juga menolak laporan yang mengatakan bahwa sebagian besar Taliban di Afghanistan adalah orang asing dari negara-negara seperti Arab Saudi atau Pakistan.
"Adalah tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa 60% dari pejuang Taliban adalah orang asing, itu propaganda dari barat," ujar Ahmadi,
"Orang-orang yang berjuang bersama kita di garis depan kebanyakan adalah warga Afghanistan asli,(fq/reu)