Eramuslim – Untuk pertama kalinya sejak blokade 2006, entitas Zionis Israel sedang mempertimbangkan untuk membangun jalur kereta api yang akan menghubungkan kota Jalur Gaza. Langkah ini diambil pemerintah Yahudi khawatir akan dampak meledaknya bom waktu Gaza pasca situasi kemanusiaan yang terus memburuk sejak 10 tahun terakhir.
Ini akan menjadi proyek pertama yang akan menghubungkan wilayah entitas Zionis Israel dengan Jalur Gaza melalui perlintasan Beit Hanoun, seperti dilansir surat kabar berbahasa Ibrani “Yedioth Ahronoth” dalam terbitannya akhir pekan kemarin.
“Pembangunan proyek jalur kereta api ke Gaza akan ditanggung masyarakat internasional, baik secara politik dan finansial serta fisik, termasuk perluasan persimpangan Erez di Gaza utara,” ujar Kepala Pembangunan Pemukiman, Sya’ir Hengev.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber militer dan keamanan Yahudi mengatakan bahwa rencana ini diajukan para pengamat menyusul kekhawatiran atas krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza akibat pengepungan laut, udara dan darat dapat menyebabkan pecahnya perlawanan yang tidak dapat dikendalikan oleh pasukan Zionis Israel. (Rassd/Ram)