Sebuah mobil bertenaga baterai hasil karya seorang warga Palestina membuat kagum warga Ghaza. Padahal, ketika Fayez Anan dan Wasil Al-Khuzundar membuat mobil itu, banyak orang yang menertawakannya.
"Awalnya, orang-orang tertawa, mereka bilang apa yang saya kerjakan tidak akan berhasil. Sekarang mereka minta agar mobilnya bisa diganti dengan mobil buatan kami, " kata Anan.
Anan dan rekanya al-Khuzundar, seorang insinyur listrik, menggunakan sekitar 32 batterai sebagai tenaga elektrik penggerak mobil tersebut. Meski bertenaga baterai, mobil itu menurut Anan dan al-Khuzundar, mampu menempuh perjalanan dengan 200 kilometer untuk setiap satu kali pengisian baterai.
Anan dan al-Khunzadar melakukan uji coba mobil hasil karyanya itu dengan berkeliling kota Ghaza dan mengundang decak kagum warga Ghaza. Warga mengusulkan agar Anan dan al-Khunzadar mengganti tenaga baterai dengan minyak goreng, sementara Ghaza masih kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar karena diblokade Israel.
Selama Israel melarang pasokan bahan bakar ke Ghaza, para pengguna kendaraan bermotor di Ghaza menggunakan minyak goreng atau gas sebagai pengganti bahan bakar bensin untuk kendaraan mereka.Kesulitan bahan bakar ini pula yang mendorong Anan untuk mencari sumber energi untuk kendaraan bermotor.
"Ketiadaan pasokan bensin, bau minyak goreng yang tidak sedap dan berlanjutnya pengepungan Israel memotovasi kami untuk bekerja keras sampai kami berhasil dan membuat mobil ini, " ujar Anan.
Anan mengeluarkan dana 2.500 dollar untuk proyek mobilnya itu. Namun ia mengatakan, pengubahan kendaraan menjadi kendaraan bertenaga elektrik tergantung pada ukuran mobil bersangkutan. (ln/al-araby)