Eramuslim – Menjelang pergantian tahun baru 2017, Sabtu 31 Desember 2016 Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan negara-negara di dunia untuk mengakui keberadaan negara Palestina secara internasional di tahun yang baru.
Pernyataan ini dikatakan Mahmoud Abbas dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi Palestina di acara peringatan 52 tahun Gerakan Nasional Pembebasan Palestina “Fatah”.
Menurutnya pengakuan internasional terhadap berdirinya negara Palestina akan meningkatkan peluang untuk mencapai solusi dua negara dan perdamaian hakiki dengan penjajah Zionis Israel yang telah terbukti selalu melanggar perjanjian.
Abbas melanjutkan, “Kami pastikan komitmen kami untuk perdamaian berdasarkan kebenaran, keadilan serta resolusi dan kerangka internasional. Tangan kami akan selalu terbuka untuk perdamaian,” seraya menegaskan solidaritas warga Palestina dengan seluruh negara dalam melawan terorisme dan ekstremisme.
Abbas menekankan bahwa Otoritas Palestina akan berusaha terus mencari solusi politik dan diplomatik, serta menyebarkan budaya damai dan dialog.
Ucapan terima kasih atas dukungan dan solidaritas masyarakat internasional terhadap rakyat dan permasalahan Palestina tidak lupa diucapkan Abbas dalam pidatonya tersebut.
Di tahun 2012, dengan suara mayoritas di Sidang Majelis Umum di PBB mengakui Palestina sebagai sebuah negara sebagai pengamat. Ini adalah pengakuan internasional pertama yang diterima Palestina sejak pengumuman Deklarasi Kemerdekaan pada tahun 1988 dengan pengakuan 137 negara hingga akhir tahun 2016. (Sputnikarabic/Ram)