Seorang tahanan perempuan Palestina brnama Sumoud Karrajeh, 22 tahun, mengatakan dirinya mengalami penyerangan dan siksaan hingga menderita luka serius oleh pasukan Israel dari unit penjara Nahason selama pemindahannya dari penjara ke pengadilan militer awal bulan ini.
Karrajeh mengatakan kepada sebuah organisasi hak asasi manusia bahwa dirinya dipindahkan oleh tentara Nahason pada 8 November lalu dari penjara Damon ke penjara Ramle untuk diadili di pengadilan militer, namun selama pemindahan tersebut, tentara Israel yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, menyita barang miliknya dan ingin dirinya telanjang.
Dia menambahkan bahwa ketika itu dia sangat menolak pemeriksaan tubuhnya dengan melepas bajunya, para prajurit dan sipir wanita mulai dengan keras memukulnya di seluruh tubuhnya dan menariknya ke atas dengan memborgolnya berkali-kali yang menyebabkan rasa sakit yang mengerikan dan memar di berbagai bagian tubuhnya, menambahkan mereka terus melakukan hal itu sampai dia hampir pingsan.
Perempuan muda Palestina ini mencatat bahwa salah satu tentara, yang namanya "Sahar", menarik jilbab dari kepalanya, terus mencekeknya di lehernya, memukul dan mendorongnya ke lantai, meludahi dirinya dan menyeretnya dengan borgol.
Tahanan itu menambahkan bahwa setelah adanya serangan fisik, dia dikurung di sel kecil yang kotor penuh dengan kecoak dan menderita kesakitan tergeletak di lantai tanpa selimut atau kasur.
Dalam konteks ini, komite nasional yang lebih tinggi untuk mendukung tahanan sangat mengutuk serangan fisik terhadap Karrajeh, mengatakan tindakan ini membuktikan tingkat kekerasan dan kekejaman yang digunakan oleh tentara Israel terhadap tahanan Palestina.
Komite ini menekankan bahwa telah ada kesepakatan otoritas pendudukan Israel dengan tahanan perempuan untuk menghormati privasi mereka, namun hal itu dilanggar, menambahkan bahwa insiden ini bukan yang pertama dari jenisnya, di mana banyak perempuan Palestina di penjara-penjara Israel dipukuli dan disiksa seperti yang terjadi sebelumnya dengan tahanan Abeer Odeh di penjara Ramle.
Komite mencatat bahwa unit sipir penjara Israel sering melakukan serangan-serangan terhadap tahanan perempuan, tetapi hanya beberapa insiden yang dilaporkan oleh media. (fq/pic)