Khalil Tafakji, seorang ahli perencanaan pembangunan dan pusat kajian kependudukan Israel, menyatakan bahwa pemerintahan Zionis-Israel, bertekad akan membangun ‘Jerusalem Raya’,yang rencananya akan mencaplok 10 persen Tepi Barat. Pengembangan ‘Yerusalem Raya’, tujuannya mengubah secara mendasar peta demografis di wilayah itu.
Direktur perencanaan Israel itu, Kamis kemarin, juga menyampaikan Israel akan mengubah perimbangan demografis, yang akhirnya Yerusalem menjadi mayoritas penduduknya adalah Yahudi. Israel akan membangun perumahan baru bagi warga Israel, yang diperkirakan mencapai satu juta untuk warga Yahudi yang tinggal di Yerusalem. Rezim Zionis itu, juga akan memisahkan antara wilayah utara Tepi Barat dengan wilayah di selatan. Tujuan Zionis Israel ini, tak lain tujuannya ingin menghentikan gagasan menjadi Yerusalem timur menjadi ibukota Palestina.
Pembangunan baru yang direncanakan itu, meliputi wilayah seluas 191 kilometer persegi, yaitu area Kidar dan Maaleh Adumim, di wilayah timur dan utara, yang akan mengubah secara mendasar peta demografis negara Palestina yang menghubungkan kota Yerusalem. Israel membuat sebuah rencana stratregis, sebelum langkah-langkah AS, yang menginginkan dua negara, dan sekarang Yerusalem yang dituntut menjadi ibukota Palestina, suda direduksi dengan mengubah peta demografis, dan meningkatkan jumlah penduduk Yahudi, sehingga orang Arab-Israel men jadi minoritas.
Tafakji juga menambahkan, bahwa Zionis-Israel tidak pernah berhenti membangun perumahan bagi penduduk Yahudi di Tepi Barat. Sekarang Zionis Israel sedang membangun 73.000 rumah baru, yang bakal diperuntukkan bagi satu juta Yahudi,yang akan menggerus penduduk Arab-Palestina di Tepi Barat, yang sekarang ini rumah-rumah mereka dihancurkan oleh bulldozer Israel. (m/pic)