Syaikh Ra’id Shalah, ketua Gerakan Islam di wilayah yang diduduki tahun 1948, Senin kemarin (7/6) menyatakan bahwa tas perjalanannya sudah dikemas dan dia siap kapan saja untuk ikut berpartisipasi dalam konvoi armada Kebebasan kedua.
Dalam pernyataan kepada surat kabar Al-Khalij, Syaikh Shalah mengatakan bahwa konvoi armada Kebebasan pertama berhasil memecahkan keheningan internasional terhadap blokade Israel terhadap Gaza dan upaya para aktivis menjadi dikenal dunia.
Dia menambahkan bahwa berkat aktivis armada Kebebasan, blokade di Gaza telah memasuki tahap baru dalam mendukung posisi Palestina untuk sementara Israel mundur kebelakang dan akhir dari pengepungan telah dimulai.
"Israel ingin mencegah dunia dari berpikir kembali untuk mengirim kapal kemanusiaan untuk memecah pengepungan Gaza, tapi hal itu berantakan dan rencananya menjadi kacau," tegas Syaikh Shalah. (fq/pic)