Pemimpin gerakan Islam di wilayah pendudukan Syaikh Raid Shalah pada hari Ahad kemarin (25/7) mulai menjalani hukuman lima bulan di balik jeruji setelah dinyatakan bersalah karena meludahi seorang polisi Israel selama berlangsungnya sebuah protes di Yerusalem timur.
Sekitar 200 pendukung Syaikh Shalah – yang memimpin Gerakan Islam di wilayah pendudukan – menemaninya ke sebuah penjara di Ramla dekat Tel Aviv, mereka melambai-lambaikan bendera hijau gerakan Islam dan juga bendera Palestina, lapor wartawan AFP.
Syaikh Shalah dihukum karena serangan untuk sebuah insiden yang terjadi pada bulan Februari 2007 lalu sewaktu terjadi demo menolak aneksasi Yerusalem timur oleh Israel, di mana dokumen pengadilan mengatakan dia menghina polisi perbatasan dan meludah di wajahnya.
Awal bulan ini, pengadilan Yerusalem mengurangi hukumannya dari sembilan bulan menjadi lima bulan.
Serangan terhadap polisi Israel, menurutnya Israel berlangsung selama protes di luar Gerbang Dung di dinding selatan Kota Tua di mana pemerintah Israel melaksanakan pekerjaan restorasi dekat kompleks masjid al-Aqsa.
Syaikh Shalah telah ditahan pada beberapa kesempatan, terakhir setelah mengambil bagian dalam armada bantuan menuju Gaza pada tanggal 31 Mei di mana terjadi serangan oleh pasukan komando Angkatan Laut Israel dalam sebuah operasi yang meninggalkan sembilan aktivis Turki tewas.(fq/aby)