Syaikh Ikrimah Shabri, kepala otoritas Islam tertinggi dan pengkhotbah Masjid Al-Aqsha, menegaskan bahwa tidak ada yang bisa mempersengketakan fakta sejarah, terkait fakta bahwa Tembok Al-Buraq dan tempat suci Yerusalem adalah milik Islam.
Syaikh Shabri mengatakan hal tersebut kepada saluran TV Quds pada Rabu malam lalu bahwa fakta tidak bisa diubah, dan telah terukir dalam pikiran umat Islam di seluruh dunia.
Dia mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsha dan tembok Buraq (dikenal orang Yahudi sebagai Tembok Ratapan) harus keluar dari setiap perundingan masa depan.
Departemen luar negeri Amerika telah mengutuk publikasi dokumen PA minggu lalu yang menegaskan bahwa dinding barat Masjid Al-Aqsha (tembok Buraq) bukan milik Yahudi melainkan milik Islam, dan menggambarkannya sebagai provokatif.
Namun PA di Ramallah telah menghapus dari situs informasi pelayanannya terkait dokumen tersebut setelah adanya kritik dari AS dan Israel. (fq/pic)