Tokoh Gerakan Islam di Israel, Syaikh Raed Salah mengkritik pemerintahan otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas yang dianggap tidak becus melindungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Menurut Salah, otoritas Palestina telah gagal melindungi masjid suci ketiga milik kaum Muslimin sedunia itu.
Dalam pernyataan persnya, Salah mengatakan bahwa otoritas Palestina cuma sibuk dengan berbagai negosiasi damai dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara berbagai konspirasi jahat untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa terus berlangsung.
Salah juga menyalahkan sikap dunia Arab dan negara-negara Muslim yang cenderung diam dan tidak melakukan tindakan apapun untuk mempertahankan dan menjaga Masjid Al-Aqsa, sehingga kelompok-kelompok Yahudi dan pasukan Zionis Israel makin berani melakukan tindakan yang merusak masjid tersebut.
Kecaman terhadap otoritas Palestina yang gagal melindungi Masjid Al-Aqsa juga disampaikan oleh Perdana Menteri dari Hamas, Ismail Haniyah. Ia mendesak otoritas Palestina untuk tidak bersikap "tangan besi" pada warga Palestina di Tepi Barat, agar warga Palestina bisa bertindak untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan bisa melakukan perlawanan terhadap Israel yang berencana ingin membersihkan Yerusalem dari akar budaya Palestina, Arab dan Islam.
Haniyah menilai pertemuan tripartit antara otoritas Palestina, Israel dan AS di New York pekan kemarin adalah pertemuan yang tujuannya cuma ingin melindungi agresi-agresi yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci milik kaum Muslimin di Palestina.
Untuk itu Haniyah menegaskan posisi Hamas terhadap otoritas Palestina, bahwa Presiden Abbas harus menghentikan segala bentuk negosiasi dan kordinasi dengan Israel. "Israel terus menerus melakukan agresinya. Kami tidak akan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dan hak kami untuk mempertahankan diri serta melakukan perlawanan pada kekuatan penjajah," tukas Haniyah. (ln/arabnews)