Surat kabar tersebut mengklaim, “Israel tidak dapat bergantung pada sikap apatis negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan Yordania, atau meniru kebijakan yang dianut oleh Mesir, untuk membenarkan tindakannya di Gaza. Masalahnya adalah di perbatasan ‘Israel’ dan kerusuhan akan terus berlanjut selama tidak ada peningkatan yang signifikan. Masyarakat internasional juga menganggap ‘Israel’ bertanggung jawab langsung atas situasi di Gaza meskipun mereka mengakui kebutuhan keamanannya.”
Surat kabar itu mengakhiri editorialnya dengan berdalih memberikan rekomendasi sebuah perubahan besar dalam kebijakan ‘Israel’: “Sekarang saatnya untuk memeriksa kemungkinan mengelola krisis di Gaza bersama dengan Hamas, dan meninggalkan kebijakan gagal yang belum membebaskan ‘Israel’ dari beban menjadi penguasa de facto Gaza.” (ar)