Dalam keterangannya kepada kantor berita Reuters di Paris, Prancis, Janda mendiang Presiden Palestina, Suha Arafat menyatakan bahwa kematian suaminya akibat racun Polonium 210, dan mengatakan “kami telah berhasil mengungkapkan kejahatan yang nyata mengenai pembunuhan politik.”
Hal ini diungkapkan Suha Arafat setelah dirinya menerima laporan dari Institut Fisika dan Radiasi di Universitas Rumah Sakit Lausanne pada hari Rabu (06/11) kemarin.
“Para ahli Swiss menyatakan bahwa dari hasil analisis sisa-sisa di tubuh Arafat, cukup mendukung hipotesis bahwa kematiannya adalah akibat keracunan Polonium 210,” seperti dilansir surat kabar Inggris The Guardian.
Para ahli dalam laporannya menyatakan ” setelah melakukan uji toksisitas dan toksisitas radiologi, menunjukkan persentase yang tinggi dari polonium 210 dan timah 210 dari banyak sampel yang diambil untuk analisis.”
Sebelumnya sebuah sumber Palestina mengatakan kepada AFP bahwa ” dalam laporan tercatat adanya kandungan yang tinggi dari Polonium di dalam sampel yang diambil dari tubuh Arafat.”
Di sisi lain, Presiden komisi penyelidikan kematian Arafat, Tawfiq Tirawi, belum mau berkomentar dan hanya menyatakan bahwa “Komisi telah menerima laporan dari Lausanne Institut Fisika dan Radiasi mengenai kematian Arafat,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyebabnya.
Yaser Arafat meninggal pada usia sekitar 75 tahun bertepatan dengan 11 November 2004 di rumah sakit militer Percy Hospital de Clamart di dekat Paris, setelah dipindahkan pada akhir Oktober dari kota Ramallah akibat sakit usus yang dideritanya. (skynewsarabia/lndk)