Eramuslim – Studi terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut pendudukan dan perampasan sumber daya yang dilakukan penjajah Zionis Israel selama setengah abad telah memiskinkan rakyat Palestina.
Dalam rilisnya di acara Studi Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD) hari Selasa (3/04) kemarin, PBB menyatakan Zionis Israel dan masyarakat internasional memiliki kewajiban berdasarkan hukum internasional dan hak asasi manusia guna menghindari tindakan yang menghambat pembangunan.
Dalam studi tersebut, PBB perlu melakukan tindakan konkrit guna meningkatkan pembangunan di Wilayah Palestina yang Diduduki.
“Masyarakat internasional mesti memikul tanggung-jawabnya guna mendorong pembangunan di Wilayah Palestina yang Diduduki dan memastikan bahwa pendudukan dan bahaya yang terkandung di dalamnya bagi kesejahteraan rakyat Palestina diakhiri,” ujar Mahmoud Elkhafif, Koordinator Unit Pendampingan bagi Rakyat Palestina UNCTAD.
Studi UNCTAD yang bertajuk “The Economic Costs of the Israeli Occupation for the Palestinian People and Their Human Right to Development: Legal Dimensions” menyoroti ongkos ekonomi akibat pendudukan dalam hubungannya dengan pertanian, sumber daya air, perikanan, pertambangan, pariwisata, komunikasi, manufaktur dan sumber daya manusia Palestina.