Eramuslim – Menteri Kerjasama Regional Zionis Israel, Tzahi Hanegbi, menegaskan bahwa Palestina tidak akan bisa mencegah rencana Presiden terpilih Donald Trump untuk memindahkan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat ke kota Al Quds.
“Apa yang bisa mereka lakukan? Tidak akan ada kosekuensi yang diterima AS,” ujar Tzahi Hanegbi pada hari Senin (16/01) kemarin seraya meremehkan kekuatan pejuang Palestina yang terpendam.
Tzahi Hanegbi melanjutkan, “Para pejabat Palestina mengancam akan menarik pengakuan berdirinya pendudukan Zionis Israel. ini sama saja dengan bunuh diri bagi mereka.”
Sementara itu menanggapi meledaknya gerakan Intifadah jilid III, Tzahi Hanegbi mengingatkan bahwa gerakan ini hanya akan melukai diri sendiri. “Saya tidak berpikir ini adalah untuk kepentingan Abu Mazen (Mahmoud Abbas). Saya tidak berpikir bahwa Palestina menginginkan pemberontakan lain,” ujarnya menambahkan.
Menurutnya tidak akan ada negara-negara lain yang akan mentransfer kedutaan mereka ke Al Quds selain Amerika Serikat, karena ini mencerminkan hubungan khusus antara Tel Aviv dan Washington.
Perlu di ingat bahwa gerakan Intifadah jilid III yang meletus pada awal Oktober 2015 masih terus berjalan di wilayah Tepi Barat dan Al Quds. Gerakan ini menjadi momok menakutkan bagi penjajah Zionis Israel akan kekuatan terpendam pejuang Palestina.
Bahkan Ahli Yahudi untuk urusan Arab, Jackie Khoja, dalam artikel terbitannya di surat kabar Maariv pada 26 September 2016 menyebut pemerintah Benjamin Netanyahu telah gagal menghentikan gerakan Intifadah jilid III yang berubah dari serangan pisau menjadi senjata dan bahan peledak. (Akhbarak/Ram)