Eramuslim.com – Pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Zionis-Israel akan mengancam umat Kristen Ortodoks di kota suci tersebut. Pekan ini, Patriark Yunani di Yerusalem meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk membantu menghadapi Israel.
Para petinggi gereja Orthodox Yunani di Yerusalem melakukan kunjungan lima hari ke Moskow sejak Senin lalu. Mereka bertemu Putin dan sejumlah pendeta senior untuk menyampaikan kekhawatiran mereka.
Patriark Theophilus III melihat ancaman dari Israel pada gereja-gereja di Tanah Suci. Ia meminta Putin ikut campur dalam urusan ini. Ancaman muncul dari kesepakatan penyewaan properti gereja pada pihak Yahudi.
Menurutnya, Zionis-Israel mengincar properti gereja-gereja di Koa Tua untuk dijadikan properti Yahudi. Jika Yerusalem benar-benar menjadi ibu kota Israel, maka ancaman bisa menjadi kenyataan. Umat Kristen akan kehilangan tanah-tanah mereka.
Modusnya, properti yang dimiliki gereja dibeli atau disewa oleh pihak swasta anonim. Diketahui baru-baru ini bahwa pihak pembeli atau anonim merupakan pihak Yahudi.
Properti ini termasuk dua hotel yang terletak antara Jaffa Gate dan pintu masuk pasar Kota Tua. Tempat ini merupakan bagian paling terlihat dari wilayah Kristiani.
Kesepakatan penyewaan tersebut terbilang kontroversial kala itu. Hingga pada Agustus lalu, pengadilan distrik ikut menegakkan kesepakatan dan membuat petinggi gereja sebelumnya, Irenaeus diturunkan.