Sejumlah pengamat politik mengkritik sikap Mesir terhadap Agresi Zionis di Gaza saat ini dan menyebutnya sebagai sikap yang lemah.
Sameh Rasyid, seorang pakar di Al-Ahram pusat studi politik dan Strategis: “Sikap Mesir terhadap agresi Israel kali ini sangat lemah dibandingkan saat pertama, hal itu disebabkan karena tindakan Mesir terhadap Jalur Gaza dan Hamas dalam beberapa bulan terakhir ini, menegaskan bahwa semua itu tidak dapat diharapkan untuk membuahkan kesuksesan.
Tentang penjelasan terhadap inisiatif Mesir rasyid mengatakan,”hal tersebut belum memiliki dampak positif dari sudutpandang Hamas, dengan demikian melanjutkan serangan roket ke Israel lebih layak bagi hamas daripada menerima insiatif Mesir, yang dimana dianggap lebih memiliki dampak yang jelas dan baik dalam mendukung Israel namun tidak untuk Palestina.”
Sedangkan menurut Dr Ahmed Tihami, yang mendapat gelar Doktor dalam ilmu Politik dari universitas Durham di Inggris menganggap bahwa “permusuhan antara Mesir dan Hamas saat ini tercermin dalam penolakan inisiatif Mesir. Jelas ini sangat memalukan bagi Mesir…..karena mediator harus memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak…namun Mesir saat ini memiliki hubungan yang tidak baik dengan Hamas, ini terlihat di beberapa media khususnya di kedua belah pihak.
Ia menambahkan,”menurut orang-orang Mesir, tidak adanya gencatan senjata sampai saat ini meskipun telah 10 hari berlalu, hal itu karena Israel dan pihak-pihak di Negara Arab ingin menekan Hamas dan mengakhiri dominasinya atas Gaza dalam rangka melawan Ikhwanul Muslimin, yang berhasil menumbangkan Mursi. Sebagaimana orang-orang Palestina memantapkan langkah mereka untuk menghadapi operasi militer saat ini agar dapat menghancurkan blockade secara permanent. Terutama di perbatasan Rafah, serta mencari akses ke laut. (hr/im)