Siaga Satu di Al-Quds

Eramuslim.com – Beberapa jam setelah aksi berani mati Palestina di Al-Quds yang menyebabkan tiga pelaku gugur dan satu serdadu Israel tewas, pihak militer Israel mengumumkan perang riil. Tepi Barat dikepung perlintasan militer, kota-kota ditutup  dan prosedur keamanan keras diterapkan. Tidak hanya itu, sebagai reaksinya, rencana yahudisasi digalakkan dan kebijakan rasisme di Al-Quds khususnya.

Di tengah siaga I zionis ini, sebuah gerakan dengan nama “Selamatkan Jerusalem Yahudi” dideklarasikan. Konon gerakan ini non pemerintah dan anggotanya tidak terkait dengan partai apapun meski berhaluan kepada “kiri moderat”. Namun visi misi gerakan ini lebih berbahaya dari politik paling ekstrim di Israel.

al qudsDalam deklarasinya, gerakan ini akan mengisolasi Jerusalem (Al-Quds) dengan memutus akses 28 desa Palestina yang pernah digabungkan ke kota ini setelah penjajahan tahun 1967. Caranya, mereka akan memutusnya dengan membangun tembok rasis pengaman di samping tembok yang memecah Tepi Barat. Mereka juga berencana melarang 200 warga Palestina di Al-Quds timur dari daftar “pemegang visa tetap” menjadi “warga asing” dan dilarang dari hak voting di pemilu daerah Al-Quds dan semua hak sebagai warga asli. Mereka akan mengubah prosentase demografi 80% yahudi.

Tidak perlu merasa aman hanya karena gerakan ini non partai. Sebab proyek ini hanya menyempurnakan proyek yahudisasi pemerintah Netanyahu yang ingin menguluti warga Palestina Tepi Barat dan Al-Quds dari identitas mereka. Lihat saja eskalasi kekerasan, penangkapan, eksekusi jalanan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di sana. Bahkan bisa jadi benar kata Otoritas Palestina bahwa Israel akan menjajah dan menginvasi Tepi Barat.

Seperti halnya yang sudah diberlakukan terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat, warga Palestina di wilayah jajahan 1948 juga mengalami hal yang sama. Bahkan Israel berusaha mencabut hak perlindungan parlemen bagi tiga anggota legislative perwakilan warga Arab di Knesset; Jamal Zahaliqah, Hanin Zabi, dan Bashel Ghattas karena mereka berbela sungkawa kepada keluarga Palestina yang anaknya gugur syahid saat melawan pasukan penjajah Israel.

Israel berusaha membungkam setiap suara yang mengkritik kejahatan zionis. Ban Ki-Mon Sekjen PBB juga dikecam habis oleh Israel karena mengkritik kejahatan Israel. juga mengecam radio Amerika CBC karena dianggap bersimpati kepada syuhada Al-Quds.(ts/infopalestina)