Pemimpin Gerakan Islam di daerah pendudukan Israel, Seheikh Ra’id Salah mengatakan perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan faksi Fatah harus menjaga dan melindungi keberadaan rakyat Palestina.
Dalam pernyataan pers kepada surat kabar Addostour yang terbit di Yordania, Sheikh Salah mengungkapkan harapannya bahwa perjanjian rekonsiliasi akan mengarah pada kesatuan yang tulus dan serius, guna melindungi secara langgeng rakyat Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel.
Sheik Ra’id mengatakan perjanjian itu harus menyatukan semua kekuatan Palestina, dari Gaza, wilayah yang diduduki Israel, seperti Tepi Barat dan Jerusalem, dan rakyat Palestina yang diaspora dalam rangka membebaskan Palestina.
Pemimpin Islam Palestina mencatat bahwa Masjid Aqsha masih dalam bahaya dan pelanggaran Israel adalah seperti epidemi, dan mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukungnya.
Sementara itu, wakil ketua dewan legislatif Palestina Ahmed Bahr menyatakan pada hari Senin bahwa perjanjian rekonsiliasi harus ditandatangani oleh Hamas dan Fatah, dan akan menjadi kemenangan besar bagi Palestina terhadap proyek Amerika di wilayah itu.
Bahr juga memuji pemerintah Mesir dan dewan militer yang mendukung rakyat Palestina di Gaza, menunjuk bahwa perbatasan Rafah akan dibuka selamanya sebelum pergerakan barang dan individu.(mh/pic)