Hiruk-pikuk agresi Israel terhadap Gaza mulai perlahan surut. Di tengah-tengah suasana yang porak-poranda, Jumat pekan kemarin warga Gaza melaksanakan Shalat Jumat Pertama di pengungsian Jabaliya. Terhitung dari 22 Desember, selama hampir 4 pekan, warga Gaza tidak bisa melaksanakan kewajiban pekanan ini. Suasana Jabaliya begitu sunyi ketika hari semakin beranjak siang.
Ratusan penghuni Jabaliya berbondong-bondong menuju Mesjid Al-Khulafa yang dua hari sebelumnya bahkan masih tegak berdiri. Kini bangunan suci itu menyisakan puing namun areanya masih bisa digunakan.
Jamaah berdiri melaksanakan Shalat Jumat dalam keheningan, namun sama sekali tidak ada rasa ketakutan dalam diri mereka. Sementara, sesaat setelah Shalat ditunaikan, dan jamaah tengah berdzikir, sebuah pesawat tempur F-16 berdenging di udara dan berputar-putar tepat di atas para jamaah. Jarak pesawat itu sangat dekat sehingga angin desingan pesawat sampai terasa pada rambut para jamaah. Para jamaah sama sekali tidak beranjak dari duduk dzikirnya, tidak pula berlari. Mereka serentak bertakbir "Allahu Akbar" dan "La illaha Illa Allah".
Perlahan-lahan namun kemudian dengan cepat sekaligus, pesawat itu menderu menghilang ke arah luar Gaza. Masjid Al-Khulafa kembali ditikam keheningan, dengan ditingkahi lamat-lamat dzikir para jamaah. (sa/ipoj)