Singkatnya Trump juga ingin menaikkan popularitasnya di tengah ancaman pemecatan. Masalahnya bagi Eropa dan negara-negara muslim, sikap Trump mengundang amarah. Turki telah tegas menyatakan itu. Palestina menyatakan sikap yang sama.
Saeb Erakat, kepala negosiasi perdamaian Palestina mengatakan, langkah Amerika (dengan mengakui Jerusalem) telah membuat negeri itu tereliminasi untuk memainkan peran dalam segala proses perundingan perdamaian. “Amerika bukan saja menentang perjanjian damai Palestina-Israel, namun berbagai konvensi PBB tentang konflik Arab-Israel.” Kata Saeb Erakat. Bahkan, Paus Fransiskus (Katolik Roma) mengatakan, “biarkan saja seperti sedia kala di Tel Aviv”.
Lalu apa sikap kita, bangsa Indonesia? Pada saat kampanye Pemilihan Presiden dulu, presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintahannya akan selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina. Janji itulah yang kini tengah diuji.
Penulis: Inayatullah Hasyim