Eramuslim – Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu menyerukan penghapusan Lembaga PBB untuk Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA), dan mengintegrasikan ke dalam lembaga Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Pernyataan ini dikatakan Netanyahu pada awal sidang kabinet pekanan pemerintah Zionis Israel pada hari Minggu (11/06) kemarin, atau 6 hari setelah Arab Saudi CS mengumumkan pemboikotan terhadap Qatar.
“Saya telah menyampaikan kepada delegasi Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Heley dalam pertemuan pada hari Kamis (8/06) pekan kemarin. Waktunya telah tiba bagi PBB untuk mempertimbangkan kelanjutan dari UNRWA,” ujar Netanyahu dihadapan para menteri.
Netanyahu melanjutkan, “Sejak Perang Dunia Kedua dimulai masih terdapat puluhan juta pengungsi, dan mereka semuanya disatukan dalam suatu lembaga di PBB. Sementara itu pengungsi Palestina yang telah banyak memiliki kewarganegaraan baru, PBB mendirikan komisi khusus bagi mereka.”
Menurut Netanyahu, UNRWA hanya akan melanggengkan masalah pengungsi Palestina daripada menyelesaikannya. Oleh karena itu, ini waktu yang tepat untuk menghapuskan UNRWA dan mengintegrasikannya ke dalam Komisaris Tinggi untuk Pengungsi (UNHCR).”
Perlu diketahui bahwa Qatar yang menjadi negara terbesar penyumbang rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza kini sedang mendapat aksi boikot dari sejumlah negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan UEA.
Dengan dalih mendukung kegiatan perlawanan dan teror, Saudi, Bahrai, UEA dan Mesir memasukan 59 individu dan 12 yayasan bantuan kemanusiaan terkait Qatar dalam daftar teroris bersama ke 4 negara. (Dostor/Ram)