Eramuslim.com – Sebuah video memperlihatkan seorang petugas intelijen negara palsu ‘Israel’ merayu warga Baitul Maqdis untuk mau menjadi mata-mata mereka.
Video tersebut diunggah Younis melalui akun Twitternya (@ytirawi) pada Rabu (15/3/2023).
Bethlehem, West Bank
Israeli intelligence officer asks Palestinians from Bethlehem & it’s refugee camps (Dheisha & Azza) to participate in a security ban lift
Be a traitor for the occupation & sell your country & morals, only for 6000 NIS/ month (doesn’t include transport fees) pic.twitter.com/keaxHuZyyG
— Younis Tirawi | يونس (@ytirawi) March 14, 2023
Tampak seseorang berpakaian seragam aparat ‘Israel’ menawarkan gaji sebesar 6000 NIS per bulan sebagai iming-iming kepada warga Bayt Lahm, termasuk mereka yang berada di kamp pengungsian Dheisha dan Azza.
Bahkan ia juga menjanjikan pembebasan dari larangan bepergian yang diterapkan aparat pengecut ‘Israel’ kepada warga Baitul Maqdis jika bersedia mengkhianati agama dan bangsanya.
Hurriyat Center telah mendokumentasikan lebih dari 8.500 kasus larangan bepergian sejak 2014 oleh penjajah zionis.
Larangan tersebut memengaruhi 3 juta warga Baitul Maqdis di Tepi Barat beserta 2 juta warga di Gaza yang tidak diizinkan untuk keluar dari dua wilayah itu.
Banyak warga Baitul Maqdis yang perlu melakukan perjalanan untuk alasan bisnis, pendidikan, perawatan medis, haji dan umroh, maupun reuni keluarga.
Di Palestina tidak tersedia bandara. Tetapi, warga Palestina dilarang menggunakan Bandara Ben Gurion di tanah Palestina yang diduduki ‘Israel’, maupun Jembatan Allenby, yang dikendalikan oleh penjajah zionis.
[sumber: sahabat al aqsha]