Hamas mengumumkan pada hari Kamis bahwa tiga dari komandan seniornya gugur dalam serangan fajar Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, beberapa hari setelah runtuhnya pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Brigade Ezzedine Al-Qassam, dalam sebuah pernyataan, mengidentifikasi pemimpin sebagai Mohammed Abu Shamala, Raed al-Atar dan Mohammed Barhum.
Israel juga menegaskan bahwa Abu Shamaleh adalah sebagai salah satu dari tiga komandan Hamas gugur dalam serangan udara tersebut. Ia terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan setidaknya empat serangan besar pada tentara Israel sejak tahun 1990, menurut pernyataan dari militer Israel.
Attar, yang juga gugur dalam serangan udara tersebut , bertanggung jawab atas penyelundupan senjata ke Gaza, pembangunan terowongan dan memainkan peran dalam penangkapan tentara Israel, Gilad Shalit, pada tahun 2006, kata pernyataan Israel. Dia bertanggung jawab untuk mengkomandoi serangkaian serangan pada sasaran Israel, termasuk melalui Semenanjung Sinai di Mesir, pernyataan tersebut menambahkan.
Sedangkan Barhoum diindikasikan sebagai operasi senior Hamas di Rafah.
Mohammad Deif, komandan Izzudin Al Qassam , juga dilaporkan turut ditargetkan dalam serangan itu.
Secara terpisah, juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan delapan warga Palestina gugur dalam serangan itu. Saksi mata mengatakan rumah berlantai empat hancur dalam serangkaian serangan udara.
Sebelumnya, polisi Palestina mengatakan kepada Associated Press bahwa sedikitnya enam orang tewas dalam serangan udara Israel semalam yang melanda lingkungan padat penduduk di Jalur Gaza.
Polisi mengatakan serangan pada Kamis pagi, menghancurkan struktur empat lantai di kota Rafah di Gaza selatan, dan bahwa para pekerja penyelamat masih mencari orang yang terjebak dalam reruntuhan. (Arby/Dz)