Israel sudah dua kali melancarkan serangannya ke Jalur Ghaza sejak Rabu (2/1) dini hari dan telah membunuh enam pejuang Palestina serta melukai delapan orang lainnya.
Juru bicara militer Israel menyatakan, serangan dilakukan dari udara dan darat sebagai balasan atas misil-misil anti-tank yang dilontarkan para pejuang Palestina ke arah pasukan Israel di Ghaza. Serangan itu, kata jubir militer Israel, untuk menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai "infrastruktur teroris" di wilayah Ghaza yang kini dikuasai Hamas.
Warga Jalur Ghaza yang menyaksikan serangan pasukan Zionis mengatakan, posisi pasukan Israel hanya 400 meter ke dalam wilayah Jalur Ghaza. Dalam serangan Israel Rabu dini hari, tiga orang pejuang dari sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam dan dua orang pejuang dari Brigade Salahuddin gugur, sedangkah tiga pejuang lainnya luka-luka.
Sebelumnya, komandan lapangan Brigade al-Qassam juga gugur dan lima orang lainnya luka-luka, ketika serangan udara Israel menghantam sebuah pos di sebelah timur kamp pengungsi Bureij, Jalur Ghaza.
Sementara itu dilaporkan, cuma satu roket al-Qassam yang ditembakkan dari Jalur Ghaza ke kota Sderot, wilayah Israel dan roket itu tidak menyebabkan kerusakan apapun.
Sepanjang tahun 2007, menurut situs Al-Jazeera, para pejuang Palestina melontarkan sekitar 2. 000 roket dan mortir ke wilayah Israel dan hanya menyebabkan dua warga Israel yang tewas. Kebanyakan roket dan mortir itu mendarat di tempat terbuka, namun secara psikologis, roket dan martir para pejuang Palestina memicu tuntutan publik Israel agar militer Israel melakukan serangan balasan.
Dan serangan militer yang dilakukan pasukan Zionis tidak tanggung-tanggung, dilakukan lewat darat dan udara yang menyebabkan 300 warga Palestina dan para pejuangnya gugur sepanjang tahun 2007 kemarin.
Di sisi lain, konflik internal di Palestina terutama antara Hamas dan Fatah kembali mencuat. Sejumlah faksi pejuang di Palestina, hari Selasa (1/1) melakukan pertemuan untuk membahas krisis antara Hamas dan Fatah.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan 60 orang lainnya luka-luka dalam bentrokan fisik antara pendukung Hamas dan Fatah di Ghaza, yang dipicu oleh larangan perayaan hari jadi Fatah ke-43. (ln/aljz)