Eramuslim – Kantor berita Safa Palestina melaporkan bahwa sepanjang tahun 2016 kemarin sebanyak 14 ribu lebih warga Yahudi menyerbu ke Masjid Al Aqsha, atau meningkat 250% jika dibandingkan dengan 7 tahun terakhir yang hanya berjumlah 5.658 orang.
Organisasi ekstrimis sayap kanan Yahudi mengklaim bahwa kenaikan ini terjadi karena pengaturan yang lebih baik dan suasana kondusif yang diciptakan aparat keamanan Zionis Israel jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti dilansir Safa dari laporan statistik penyerbuan Al Aqsha yang diterbitkan lembaga Yahudi pada hari Minggu (15/01) kemarin.
Menurut Organisasi ekstrim sayap kanan Yahudi, penghapusan kelompok garis keras pelindung Noble Sanctuary of Al-Aqsa, termasuk diantaranya Kajian Syariah di dalam Masjid dan Gerakan Islam di wilayah Zionis Israel, menjadi kunci keberhasilan peningkatan jumlah penyerbuan ke Masjid yang pernah menjadi kiblat pertama umat Islam.
Jumlah ini berbeda dengan laporan statistik yang dikeluarkan sumber-sumber Palestina seperti, Quds Pers, dimana lembaga ini melaporkan bahwa jumlah warga Yahudi yang telah menyerbu Masjid Al-Aqsha pada tahun 2016 sebanyak 17.602 orang, atau meningkat 310 persen dibanding tahun 2009. (Memo/Ram)